Pengolahan Benih

PENGOLAHAN BENIH

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengolahan benih merupakan satu proses dimana bahan-bahan campuran dalam lot benih dikeluarkan untuk menghasilkan satu lot benih yang memenuhi standar yang telah ditetapkan seperti kadar air dan daya berkecambah. Selain dari pembersihan, Pengolahan benih juga menjadi satu proses. Pemilahan dimana benih dikelompokkan sesuai ukuran, berat, panjang, dan sebagainya.
Apabila benih dipanen di lapang, dirontokkan dan kemudian dibawa ke laboratorium pengolahan, benih tersebut bercampur dengan berbagai macam bahan seperti kerikil, tanah, tangkai, buah, ranting, daun, serangga, benih pecah, benih belum masak, benih gulma, dan lain-lain. Sebelum benih dijual atau ditanam kembali, semua campuran tersebut harus dipisahkan dari benih yang diinginkan sehingga memenuhi persyaratan dagang dan kelengkapan data pada label sertifikasi benih.
Semua campuran dari benih utama dapat dikeluarkan secara manual (dengan tangan) maupun menggunakan alat-alat pengolahan tertentu. Apabila kuantitas benih yang perlu diolah banyak pembersihan secara manual tidak lagi efektif. Pembersihan secara mekanik merupakan pilihan yang paling baik. Dalam pengolahan secara mekanik, benih dan campurannya diolah menggunakan alat pembersih sekaligus pemilahan benih berdasarkan kebutuhan yang diperlukan. Umumnya satu alat dapat menghasilkan pemisahan berdasarkan sifat fisik benih.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam mengenal dan mengoperasikan bermacam-macam alat pengolahan benih serta mempelajari aspek-aspek dalam pengolahan benih.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

            Menurut Mohammad (1987) secara umum pengolahan benih didefinisikan sebagai suatu proses transformasi bentuk fisik benih semasa dipanen yang bercampur dengan segala macam campuran seperti daun, ranting, benih gulma, benih tidak masak, kerikil, tanah, serangga, dan lain-lain) kepada satu bentuk fisik benih yang bersih (bebas dari berbagaicampuran yang tidak diinginkan) dan mungkin juga sudah terpilah beserta atau tanpa perlakuan. Benih merupakan salah satu input terpenting dalam usaha membangun sektor pertanian. Oleh karena itu, kebutuhan benih di Indonesia cukup besar. Untuk menghasilkan benih yang berkualitas tinggi, pengolahan benih mempunyai potensi yang sangat baik dan sangat dibutuhkan oleh petani.
Setelah dibersihkan dengan menggunakan alat pembersih, biasanya benih sudah cukup bersih, jika pengoperasian alatnya baik. Namun, sering juga kita menginginkan benih yang dikelompokkan sesuai dengan ukuran, berat jenis, bobot, panjang, dan lain-lain. Proses ini dikenal dengan pemilahan. Pemilahan dijalankan setelah benih dibersihkan tetapi masih ada benih yang berbeda dari segi ukuran, berat jenis, bobot atau panjang. Pada pemilahan campuran atau kotoran tidak lagi terdapat dalam lot tersebut. Jika masih ada kotoran, bersihkan lagi dengan pembersih atau dengan cara yang lain.
Ada banyak alat pemilahan diantaranya yakni Gravity Table Separator yang mampu memilahkan benih berdasarkan berat jenis, Cylinder Separator memilahkan benih berdasarkan panjang pendek benih, Spiral Separator memilahkan benih berdasarkan derajat kebulatan benih dan Blower Aspirator memilahkan benih berdasarkan bobot benih (Mohammad, 1987).
 
(http://eryleonardosaragih.blogspot.com/2014/01/pengolahan-benih.html)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hama dan Penyakit Tanaman Cabe

Jenis-Jenis Benih

Hama dan Penyakit Tanaman Padi