Pengenalan Lewat Taaruf


 
Bila tidak dengan pacaran, gimana caranya bisa tahu calon pasangan kita?

Islam itu lengkap dan paripurna, dan memberikan solusi bagi setiap problem kita, termasuk masalah yang sudah siap menikah

Tidak pacaran bukan berarti kita langsung menikahi seseorang tanpa tahu apapun, dengan alasan "ini lillahi ta'ala, aku nggak perlu kenalan". Ya nggak gitu juga hehehe.. Maka dalam Islam ada istilah khitbah dan ta'aruf

Saat seorang Muslim/Muslimah siap menikah, mereka pasti dong mengamati sekeliling, stalking, kepo, diem-diem seneng. Nah, kalau sudah 'sreg' sama seseorang ya khitbah aja. Apaan sih khitbah? Itu, minta kesediaan dia untuk kita nikahi

Tapi tentu saja 'sreg' dan 'nggak sreg' dalam Islam itu beda, dia didasarkan pada cinta pada Allah. Kalau yang sudah cinta pada Allah, pasti ya 'sreg' nya sama yang cinta Allah juga, bagi dia ketaatan, ibadah, keimanan itu jadi ukuran yang paling utama

Nah, kalau sudah diterima sama orangnya, ya segera ke orangtuanya untuk tentukan tanggal, itu juga kalo orangtuanya mau, kalo nggak mau ya jangan kecil hati, ditolak kan belum tentu diterima, sama aja ya hahaha

Nah, kalau walinya udah ok, tanggal udah ada, ya mulailah ta'aruf mu, kenalan. Bedanya sama pacaran, ta'aruf nggak ada khalwat, dan sudah jelas tujuannya yaitu menikah, indikasinya kan sudah menyepakati tanggal nikah. Jadi bukan untuk kesia-siaan

Disini syariat Allah memuliakan wanita, kenalan bener-bener kenalan, bukan membahayakan kehormatan wanita itu sendiri dengan pacaran yang berpotensi kasus habis manis sepah diemut, eh dibuang hehe.. Ta'aruf itu ya bener-bener kenalan, saling mengukur, saling menilai, cocok nggak satusamalain menjadi satu bahtera.

Terus, selama ta'aruf apa aja yang harus dipastiin supaya pernikahannya langgeng dan bahagia? Nggak kayak postingan kemarin yang pernikahan pada gagal itu?

Pas ta'aruf ngapain sih?

Tujuannya ta'aruf ya saling mengenal, penjajakan apakah dia adalah orang yang tepat untuk kita dan apa yang kita tuju di masa depan, maka ada beberapa yang harus diperhatikan

Pertama. Yang paling penting, visi. Apa yang dia inginkan kedepan? Sesuai nggak sama yang kita inginkan kedepan? Karena visi ini akan menentukan langgeng nggaknya kita. Yang harus dipastikan, adalah visimu dan visi dia sama-sama di jalan Allah, bila itu sudah ok, selesai sebagian besar urusan. Karena halal-haram akan sama, standar baik-buruk akan sama. Bila visinya sama-sama beneran ridha Allah, bakal bahagia

Kedua. Sifat atau karakter. Tiap Muslim salih pasti ada karakter masing-masing, bagaimana akhlaknya saat berinteraksi sama yang lebih tua? Bagaimana saat dia sama anak-anak? Reaksinya menghadapi satu masalah? Pola pikirnya saat ketemu halangan? Sanggupkah bertahan saat sulit dan bersyukur saat melimpah? Apa yang paling penting bagi dirinya? Apa yang dia harapkan dari dirimu? Ini juga bagian dari perkenalan

Ketiga. Fisik. Karena pernikahan bukan hanya rasa, tapi urusan biologis juga. Maka pastikan pasangan nggak berhalangan secara fisik, subur dan tidak punya gangguan kesehatan yang bisa mengganggu pernikahan

Keempat. Tsaqafah atau pengetahuannya tentang agama. Kita tahu bahwa saat seseorang memahami Al-Quran dan As-Sunnah, hidupnya tak bakal tersesat dan susah, walaupun diuji dengan musibah dunia. Pastikan dia sudah mengkaji Islam, mintalah referensi dari ustadznya bila perlu. Tanyakan pada sahabat-sahabatnya bagaimana pengetahuannya dalam agama

Kelima. Kemampuannya dalam bertanggung jawab. Ingat nafkah bukan hanya uang, tapi lebih kepada sikap mental dan tanggung jawab pernikahan. Dulu saya inget bahwa komitmen sata menghidupi @ummualila sampai pada "apapun akan saya lakukan asal HALAL, demi nafkahi keluarga". Itu sikap mental. Jantan dan bertanggung jawab

Tapi hati-hati, kebanyakan orang ngerasanya ta'aruf padahal modus pacaran syariah, gimana supaya nggak terjebak yang kayak gitu, nah itu, bersambung lagi, sabar yaaa.. XD

Ta'aruf dulu atau khitbah dulu?

Kalau yang saya ambil sih, khitbah dulu baru ta'ruf, walau kalau ada yang berpendapat yang lain juga ya silakan saja.

Kenapa khitbah dulu? Karena sebelum ta'aruf seyogyanya orangtua wanita (wali) mengetahui terlebih dulu, dan jelas dulu kapan tanggal pernikahannya, sehingga proses perkenalan (ta'aruf) nya bukan backstreet, atau bahkan tanpa sepengetahuan orangtua wanita.

Lah kan berabe kalau sudah deket, sudah cocok, sudah demen, tiba-tiba pas khitbah ORANGTUANYA NGGAK MAU, nah kasus deh

Jadi lebih baik dari awal. Khitbah dulu, jelasin maksud kenpa mau ta'aruf, yaitu mau nikah, kapan waktunya, apa yang diinginkan wali wanitanya, setelah itu tinggal ta'aruf deh

Lha kalau sudah ta'aruf, terus nggak jadi nikah gimana? Ya nggak papa, kan terhormat, kamu belum apa-apain dan diapa-apain kayak yang pacaran itu kan. Kamu suci, dia juga. Biasa kok kalau sudah ta'aruf lalu nggak cocok lalu nggak jadi

Nah, makanya ta'arufnya jangan kelamaan, dan jangan main perasaan. Sudah khitbah dan lagi ta'aruf bukan berarti boleh telpon-telponan ria, sms-sms yang gak perlu, apalagi ngerayu-rayu, panggil say-beb-cin-yang, ya itu namanya khlawat juga, terbuai-buai, itu nggak perlu

Berapa lama batas waktu ta'aruf? Nggaka ada batesan sih, tapi lebih cepet lebih bagus, makin lama makin kemungkinan baper dan maksiat. Yaa, 3-6 bulan cukup banget lah, gak usah pake lama. Kalo lama-lama itu bukan kenalan tapi kredit rumah

Inget ya, khitbah-ta'aruf bukan modus booking. Kemarin ada yang ta'aruf tapi masih SMP, niat nikahnya kalau sudah lulus kuliah. Ampun deh, jelas-jelas itu modus, nggak serius, nggak bener. Dan jelas walinya nggak tau

Kesimpulan, Khitbah dan ta'aruf itu ya memang untuk yang siap. Yang belum siap jangan coba-coba, malah jadi modus kemaksiatan nantinya.

Terus gimana caranya supaya khitbah-ta'arufnya bisa mulus? Yaa, seperti biasa, bersambung lagi.. Hahaha..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hama dan Penyakit Tanaman Cabe

Jenis-Jenis Benih

Hama dan Penyakit Tanaman Padi