Ketika kita lahir dengan agama islam
Suara adzan yang orang tua kita kumandangkan di telinga kita ketika kita lahir, kita akan merasa bahagia karena kita lahir di keluarga islam. Kemudian kita dilahirkan dan dibesarkan dengan agama islam dan lingkungan islam. Kita menjadi orang islam sejati...
Tapi bagaimana jika kita dilahirkan di orang yang bukan islam? Hal ini pernah terbesit di kepala saya, waktu saya sekolah dulu saya berteman dengan orang yang memiliki agama islam, budha, kristen, katolik dan konghucu (maklum lah namanya anak jemputan). Tapi alhamdulillah, prinsip masih islam.
Lalu, setelah saya sekolah menengah atas, teman-teman saya yang beragama selain islam ada yang hafal bahkan mengerti tentang surat-surat pendek. Karena saya penasaran, saya tanya kamu belajar dimana? Dia jawab dia suka denger, lingkungan rumahnya dekat masjid. Saya hanya bisa tersenyum salut banget, orang yang tidak beragama islam aja bisa. Biasanya dulu ketika sekolah dulu, ketika jam agama islam dimulai. Mereka yang beragama bukan islam biasanya keluar dari kelas, mereka juga mengikuti acara keagamaan mereka. Jujur kadang saya suka kepo, dengan apa yg mereka pelajari. Tapi ga pernah kesampaian karena kesibukan UAN, jadi ga kepikiran lagi.
Lalu, bertahun-tahun kemudian...
Bandung...I'm coming...
Dulu ada temen kostan baru sebut saja namanya "noname" . Setiap adzan magrib tiba biasanya kita udh pada di kostan. Biasanya kita saling ingetin buat solat. Entah kenapa noname, cuman masuk ke kamar. Kadang bingung sama noname dia ngapain yah dikamar. Trus, pas kapan kita pernah ngobrol-ngobrol tentang masakan. Saya perhatiin noname, agak beda dengan kita semua. Kenapa saya bilang beda, dia sebut "minum mah ga apa-apa".
Saya jadi inget sama temen-temen saya dulu waktu kecil yg beda agama, trus saya tanya "are u muslim?" dia ga menjawab tapi akhirnya dia menjawab dengan jawaban "universal". Saya hanya bisa tertegun "Oh, I see".
Sampai akhirnya dia suka main ke kamar saya, kebetulan saya baru selesai solat. Trus saya bilang "silahkan, masuk aja". Disitu dia tanya-tanya ke saya tentang islam, awalnya agak kikuk tapi akhirnya enjoy. Karena dia cerita kalau dia dibesarkan dari orang tua beda agama, dan terkadang dia kebingungan harus mengikuti yang mana. Kadang saya bingung menghadapi hal yg seperti ini, saya hanya bisa bilang "ikuti apa yg menurut mu paling benar" (kita tdk bisa memaksakan kehendak org lain jika bukan karena hidayah.
Seiring waktu berjalan, saya baru tau dia pinter masak, dari segi usia dia lebih muda tapi lebih bersemangat. Dia pintar masak, terutama ikan. Waktu itu saya dan dia belanja ke pasar buat beli ikan, sesudah itu saya belajar dari dia menyuci dan memotong ikan. Awalnya sih bingung, karena ada tekniknya juga. Katanya biar ga pait jangan kena empedunya. Biasanya kegiatan ini saya sebut dengan penyiksaan.
Kadang kita ketawa bareng atas tingkah bodoh kita, karena kalau kita masak kita tuh suka rame sendiri, bikin bubur kacang hijau aja, kacang hijaunya jadi kecambah, bikin kue pie malah kayak bikin bala-bala. Lucu lah pokoknya.
Entah kenapa kadang noname udh kayak ade sendiri, sampai suatu saat noname pernah tanya "kenapa kak lita baik sama saya?", saya bingung kalau ditanya gitu, saya cuman bisa bilang "kamu baik, trus kenapa saya harus berbuat jahat sama kamu?" Dia tanya lagi ke saya, "Kak lita nanti kalau cari suami, suami kakak agamanya harus islam lagi" (jujur posisi kayak gini makin ga enak). Saya hanya bisa menjawab dengan "iya".
Dia tanya kenapa? Amsiyoonggg...
"Bagi saya agama itu penting, agama itu pedoman hidup, cari orang yg satu visi-misinya sama. Kalau pun ada orang yg baik tapi pedoman hidupnya beda dengan saya, mungkin saya ga bisa bareng sama dia secinta apapun sama dia" dan kemudian dia bertanya lagi kenapa? terpaksa...terpaksa banget harus ngatain ini, saya jawab dengan jawaban "saya ga mau jadi orang tua yang egois, saya ga mau saya harus berselisih sama orang yang saya cintai karena ini dan yang lebih saya ga mau, saya ga mau karena agama islam itu paling benar menurut saya".
Dulu disisi lain, kadang saya bertanya kenapa islam itu paling benar kenapa agama lain juga mengatakan mereka itu benar. Apa yang saya pegang saat ini apakah benar? Manusiakah saya berpikir seperti itu?
Sampai dulu, saya akhirnya mencari-mencari bukti jika Islam itu agama yg paling benar,
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Surat Al Baqarah ayat 2
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴾
Kami telah menurunkan kepada kamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu, juga sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi kaum Muslim (QS an-Nahl [16]: 89).
Selain itu juga, Muhammad sebagai Nabi utusan Allah yaitu tertuang di kalimat ini :
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آَمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (157) قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ
الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ(158)
Wahai sekalian manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al A’rof: 157-158).
Nama Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam terdapat di dalam AlKitab (the original Hebrew scriptureas), tepatnya dalam Song of Solomon 5:16 yang teks aslinya berbahasa Ibrani (Hebrew) tertulis sebagai berikut:
dibaca: "Hikko Mamtakkim Dhekhullo Muhammadim, Zeedodi Vezer'i Benoq Yerussalam"
artinya: "Teramat manis tutur katanya; Ya, dia adalah Muhammad. Dia adalah kekasihku, dan dia adalah temanku, wahai putera-puteri Yerusalem."
Untuk membuktikan apakah kata "מחמד" adalah benar artinya Muhammad, silahkan cek secara online di situs yang jadi acuan referensi terjemahan dunia yakni www.freetranslation.com, pilih bahasa Hebrew dan terjemahkan ke bahasa Inggris (English), lalu masukkan kata "מחמד", hasilnya silahkan Anda lihat sendiri.
Namun, tangan-tangan para pendeta mereka, baik dari kalangan Yahudi dan Nasrani telah merubah-rubah isi kitab-kitab mereka (Zabur dan Injil) dengan cara mengganti, menambah dan menguranginya, termasuk ayat dalam Song of Solomon surat 5 ayat 16 ini atau versi Injil Indonesianya Kitab Kidung Agung 5:16, dimana kata "Muhammad" mereka hapus dan diganti dengan sebutan lain, yakni:
Setelah membaca artikel ini, dan membuktikan sendiri keimananmu terhadap islam makin bertambah :).
Back to history...setelah itu pembicaraan saya dengan noname selesai, entah kenapa dia tiba-tiba bilang "kak, lita ntar aku mau puasa, saurnya bangunin yah?". Saya heran tapi senang meskipun saya rasa dia masih belum yakin terhadap islam. Tapi dia mau jujur dan belajar :) sampai dia bilang dia pingin punya satu kerudung. Hal yang paling terindah sepanjang hidup saya sebagai umat muslim bukan sedekah, bukan sekedar solat di masjid, tapi yg paling indah itu menemani orang yg masih belajar ttg islam, di saat saya juga sekedar belajar.
Pada akhirnya dia kembali ke kota kelahirannya, sampai Bulan Puasa tahun ini saya mencoba kembali komunikasi dengan dia dan dia sekarang alhamdulillah masih puasa :D, I will be miss u, seandainya suatu saat kita bertemu kembali semoga dirimu datang dengan menggunakan hijabmu dan menyapa saya seperti biasa "kak, lita"... :D peluk peluk peluk...
Tapi bagaimana jika kita dilahirkan di orang yang bukan islam? Hal ini pernah terbesit di kepala saya, waktu saya sekolah dulu saya berteman dengan orang yang memiliki agama islam, budha, kristen, katolik dan konghucu (maklum lah namanya anak jemputan). Tapi alhamdulillah, prinsip masih islam.
Lalu, setelah saya sekolah menengah atas, teman-teman saya yang beragama selain islam ada yang hafal bahkan mengerti tentang surat-surat pendek. Karena saya penasaran, saya tanya kamu belajar dimana? Dia jawab dia suka denger, lingkungan rumahnya dekat masjid. Saya hanya bisa tersenyum salut banget, orang yang tidak beragama islam aja bisa. Biasanya dulu ketika sekolah dulu, ketika jam agama islam dimulai. Mereka yang beragama bukan islam biasanya keluar dari kelas, mereka juga mengikuti acara keagamaan mereka. Jujur kadang saya suka kepo, dengan apa yg mereka pelajari. Tapi ga pernah kesampaian karena kesibukan UAN, jadi ga kepikiran lagi.
Lalu, bertahun-tahun kemudian...
Bandung...I'm coming...
Dulu ada temen kostan baru sebut saja namanya "noname" . Setiap adzan magrib tiba biasanya kita udh pada di kostan. Biasanya kita saling ingetin buat solat. Entah kenapa noname, cuman masuk ke kamar. Kadang bingung sama noname dia ngapain yah dikamar. Trus, pas kapan kita pernah ngobrol-ngobrol tentang masakan. Saya perhatiin noname, agak beda dengan kita semua. Kenapa saya bilang beda, dia sebut "minum mah ga apa-apa".
Saya jadi inget sama temen-temen saya dulu waktu kecil yg beda agama, trus saya tanya "are u muslim?" dia ga menjawab tapi akhirnya dia menjawab dengan jawaban "universal". Saya hanya bisa tertegun "Oh, I see".
Sampai akhirnya dia suka main ke kamar saya, kebetulan saya baru selesai solat. Trus saya bilang "silahkan, masuk aja". Disitu dia tanya-tanya ke saya tentang islam, awalnya agak kikuk tapi akhirnya enjoy. Karena dia cerita kalau dia dibesarkan dari orang tua beda agama, dan terkadang dia kebingungan harus mengikuti yang mana. Kadang saya bingung menghadapi hal yg seperti ini, saya hanya bisa bilang "ikuti apa yg menurut mu paling benar" (kita tdk bisa memaksakan kehendak org lain jika bukan karena hidayah.
Seiring waktu berjalan, saya baru tau dia pinter masak, dari segi usia dia lebih muda tapi lebih bersemangat. Dia pintar masak, terutama ikan. Waktu itu saya dan dia belanja ke pasar buat beli ikan, sesudah itu saya belajar dari dia menyuci dan memotong ikan. Awalnya sih bingung, karena ada tekniknya juga. Katanya biar ga pait jangan kena empedunya. Biasanya kegiatan ini saya sebut dengan penyiksaan.
Kadang kita ketawa bareng atas tingkah bodoh kita, karena kalau kita masak kita tuh suka rame sendiri, bikin bubur kacang hijau aja, kacang hijaunya jadi kecambah, bikin kue pie malah kayak bikin bala-bala. Lucu lah pokoknya.
Entah kenapa kadang noname udh kayak ade sendiri, sampai suatu saat noname pernah tanya "kenapa kak lita baik sama saya?", saya bingung kalau ditanya gitu, saya cuman bisa bilang "kamu baik, trus kenapa saya harus berbuat jahat sama kamu?" Dia tanya lagi ke saya, "Kak lita nanti kalau cari suami, suami kakak agamanya harus islam lagi" (jujur posisi kayak gini makin ga enak). Saya hanya bisa menjawab dengan "iya".
Dia tanya kenapa? Amsiyoonggg...
"Bagi saya agama itu penting, agama itu pedoman hidup, cari orang yg satu visi-misinya sama. Kalau pun ada orang yg baik tapi pedoman hidupnya beda dengan saya, mungkin saya ga bisa bareng sama dia secinta apapun sama dia" dan kemudian dia bertanya lagi kenapa? terpaksa...terpaksa banget harus ngatain ini, saya jawab dengan jawaban "saya ga mau jadi orang tua yang egois, saya ga mau saya harus berselisih sama orang yang saya cintai karena ini dan yang lebih saya ga mau, saya ga mau karena agama islam itu paling benar menurut saya".
Dulu disisi lain, kadang saya bertanya kenapa islam itu paling benar kenapa agama lain juga mengatakan mereka itu benar. Apa yang saya pegang saat ini apakah benar? Manusiakah saya berpikir seperti itu?
Sampai dulu, saya akhirnya mencari-mencari bukti jika Islam itu agama yg paling benar,
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Surat Al Baqarah ayat 2
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴾
Kami telah menurunkan kepada kamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu, juga sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi kaum Muslim (QS an-Nahl [16]: 89).
Selain itu juga, Muhammad sebagai Nabi utusan Allah yaitu tertuang di kalimat ini :
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آَمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (157) قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ
الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ(158)
Wahai sekalian manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al A’rof: 157-158).
Nama Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam terdapat di dalam AlKitab (the original Hebrew scriptureas), tepatnya dalam Song of Solomon 5:16 yang teks aslinya berbahasa Ibrani (Hebrew) tertulis sebagai berikut:
חכו ממתקים וכלו מחמד ים זה דודי זה רעי בנות ירושלם
dibaca: "Hikko Mamtakkim Dhekhullo Muhammadim, Zeedodi Vezer'i Benoq Yerussalam"
artinya: "Teramat manis tutur katanya; Ya, dia adalah Muhammad. Dia adalah kekasihku, dan dia adalah temanku, wahai putera-puteri Yerusalem."
Untuk membuktikan apakah kata "מחמד" adalah benar artinya Muhammad, silahkan cek secara online di situs yang jadi acuan referensi terjemahan dunia yakni www.freetranslation.com, pilih bahasa Hebrew dan terjemahkan ke bahasa Inggris (English), lalu masukkan kata "מחמד", hasilnya silahkan Anda lihat sendiri.
Namun, tangan-tangan para pendeta mereka, baik dari kalangan Yahudi dan Nasrani telah merubah-rubah isi kitab-kitab mereka (Zabur dan Injil) dengan cara mengganti, menambah dan menguranginya, termasuk ayat dalam Song of Solomon surat 5 ayat 16 ini atau versi Injil Indonesianya Kitab Kidung Agung 5:16, dimana kata "Muhammad" mereka hapus dan diganti dengan sebutan lain, yakni:
Nama nabi Muhammad dalam Injil versi Inggris
"His voice and speech are exceedingly sweet; yes, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem." (artikel ini disadur di : http://www.islamarticles.net/2015/07/nabi-muhammad-dalam-injil.html).Setelah membaca artikel ini, dan membuktikan sendiri keimananmu terhadap islam makin bertambah :).
Back to history...setelah itu pembicaraan saya dengan noname selesai, entah kenapa dia tiba-tiba bilang "kak, lita ntar aku mau puasa, saurnya bangunin yah?". Saya heran tapi senang meskipun saya rasa dia masih belum yakin terhadap islam. Tapi dia mau jujur dan belajar :) sampai dia bilang dia pingin punya satu kerudung. Hal yang paling terindah sepanjang hidup saya sebagai umat muslim bukan sedekah, bukan sekedar solat di masjid, tapi yg paling indah itu menemani orang yg masih belajar ttg islam, di saat saya juga sekedar belajar.
Pada akhirnya dia kembali ke kota kelahirannya, sampai Bulan Puasa tahun ini saya mencoba kembali komunikasi dengan dia dan dia sekarang alhamdulillah masih puasa :D, I will be miss u, seandainya suatu saat kita bertemu kembali semoga dirimu datang dengan menggunakan hijabmu dan menyapa saya seperti biasa "kak, lita"... :D peluk peluk peluk...
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
BalasHapusTerimakasih telah berbagi ilmu.
Cerita yg menarik..😊
makasih bo, semoga bermanfaat. ntar gue nulis lagi, kisah-kisah gue. heheeh
Hapus