Tanaman Hortikultura di Indonesia

Komoditas hortikultura yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Pengelolaan usahatani hortikultura secara agribisnis dapat meningkatkan pendapatan petani dengan skala usaha yang kecil, karena nilai ekonomi komoditas hortikultura yang tinggi. Produk hortikultura terbesar adalah buah-buahan, diikuti sayuran dan tanaman hias. Pada tahun 2004, produksi buah-buahan utama saja mencapai 9,1 juta ton diikuti sayuran 3,6 juta ton, dan tanaman biofarmaka sebesar 92,6  ribu ton. Sementara itu, produksi tanaman hias utama yang terdiri dari anggrek, gladiol, dan krisan sebesar 52,4 juta tangkai. Komoditas hortikultura pada umumnya ditanam sebagai tanaman sela, tanaman pekarangan, dan kebun. Seiring dengan nilai komersialnya yang tinggi, terutama sayuran dan tanaman hias, banyak dikembangkan melalui budidaya hidroponik.
Produksi buah-buahan yang terbesar adalah pisang, jeruk, mangga dan durian. Produksi pisang pada tahun 2004 mencapai 4,9 juta ton atau meningkat  sebesar 16,7% dibandingkan produksi pada tahun 2003. Peningkatan juga terjadi pada produksi jeruk sebesar 35,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada periode yang sama produksi mangga dan durian menurun masing-masing sebesar 5,8% dan 8,8%. Penurunan produksi ini antara lain disebabkan oleh gangguan iklim berupa curah hujan yang tinggi dan serangan organisme pengganggu tanaman.
Produksi buah-buahan yang terbesar adalah pisang, jeruk, mangga dan durian. Produksi pisang pada tahun 2004 mencapai 4,9 juta ton atau meningkat sebesar 16,7% dibandingkan produksi pada tahun 2003. Peningkatan juga terjadi pada produksi jeruk sebesar 35,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada periode yang sama produksi mangga dan durian menurun masing-masing sebesar 5,8% dan 8,8% (Tabel 44). Penurunan produksi ini antara lain disebabkan oleh gangguan iklim berupa curah hujan yang tinggi dan serangan organisme pengganggu tanaman.
Produksi kentang pada tahun 2004 mencapai 1,07 juta ton atau meningkat sebesar 6,1% dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya.  Peningkatan produksi ini disebabkan oleh meningkatnya hasil per hektar  kentang, karena luas panen kentang pada tahun yang sama menurun 1,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Komoditas kentang sebagian besar juga dihasilkan di pulau Jawa, yaitu sekitar 63,9%. Produsen utama kentang adalah propinsi Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sekitar 80,3% produksi bawang daun terjadi di pulau Jawa. Daerah produsen utama antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Daerah potensi produksi di luar Jawa antara lain propinsi Sumatera Utara dan Sulawesi Utara. Produksi tanaman hias pada tahun 2004 meningkat sebesar 26,5 persen dibandingkan tahun 2003. Peningkatan yang terbesar terjadi pada produksi bunga gladiol, yang pada tahun 2004 meningkat hampir satu setengah kali lipat  dibandingkan produksi tahun 2003. Peningkatan ini terutama didorong oleh permintaan pasar domestik dan ekspor yang sangat tinggi
Produksi tanaman biofarmaka semakin meningkat sejalan dengan peningkatan industri biofarmaka. Produksi tanaman obat pada tahun 2004 mencapai 92,6 ribu ton atau meningkat sebesar 28,9 % dibandingkan tahun 2003.

Sumber :  https://www.bappenas.go.id/files/6213/5216/0347/bab-5.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hama dan Penyakit Tanaman Cabe

Jenis-Jenis Benih

Hama dan Penyakit Tanaman Padi