Hama dan Penyakit Tanaman Kentang



Hama Pada Tanaman Kentang

1 . Hama Ulat Tanah Agrotis ipsilon
Ulat tanah Agrotis bewarna hitam ke abu-abuan. Hama ini aktif merusak tanaman pada malam hari. Menyerang tanaman yang baru pindah tanam dengan cara memakan batang utama tanaman serta titik tumbuhnya. Pada tanaman kentang selain menyerang tanaman muda, juga menyerang umbi.

Gejala serangannya agak sulit diamati, karena ada di dalam tanah. Meski begitu, gejala serangannya cukup khas. Ditandai dengan adanya tanaman muda yang patah pada batang tanamannya atau tangkai daunnya terpotong. Untuk tanaman dewasa kadang-kadang baru diketahui saat umbi dipanen dan banyak petani yang kaget karena umbi kentangnya rusak, berlubang dan tak elok dipandang.

 2. Hama Kutu Daun Thrips sp
Hama Thrips tergolong dalam golongan kutu-kutuan. Thrips merusak tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun yang muda dan pada permukaan bawah daun. Daun yang telah terserap Thrips  menjadi mengkeriting dan kerdil. Jika serangannya parah tanaman akan mengering dan mati.

Thrips selain merusak daun tanaman, juga berperan sebagai vektor virus seperti virus keriting, virus mozaik yang menyebabkan tanaman kerdil dan tidak dapat berkembang. Jika tanaman yang terkena virus ini tidak segera dicabut, maka penyakit virus tersebut akan menyebar pada tanaman yang sehat.

Gejala serangan Thrips cukup mudah diamati. Daun yang telah terserang Thrips  selain mengkeriting dan kerdil, akan timbul bercak tidak beraturan bewarna keperakan dan berkilau seperti perunggu. Selain itu pada bagian bawah daun atau pada bagian pucuk daun yang telah mengeriting biasanya mudah ditemukan populasi Thrips.

3. Hama Penggorok Daun Liriomyza
Hama penggorok daun pada tanaman kentang adalah hama yang berada pada fase larva dari lalat Liriomyza. Lalat Liriomyza dewasa bertelur dan menyimpannya di dalam jaringan daun. Pada saat menetas telur-telur dari lalat Liriomyza tersebut akan bermetamorfosis menjadi larva dan memakan daun dari dalam jaringan.

Gejala yang ditimbulkan akibat serangan hama penggorok daun Liriomyza ini sangat khas. Mengamatinya pun cukup mudah yaitu pada tanaman kentang yang terserang pada permukaan daunnya akan terdapat alur yang berkelok tak beraturan. Namun, pada tingkat serangan yang parah akan membuat daun menguning, mengering dan mati.

 4. Kumbang Epilachna sp
Kumbang Epilachna sp merusak tanaman kentang dengan cara memakan daun kentang baik itu yang masih muda ataupun yang sudah tua. Tanaman kentang yang telah terserang akan tinggal tulang daunnya saja.
Kumbang Epilachna juga berperan sebagai vektor penyakit X dan Y pada tanaman kentang.

 Selain dikenal sebagai hama dan vektor virus pada tanaman solanaceae dan cucurbitaceae, kumbang Epilachna ini juga dikenal sebagai predator bagi kutu-kutuan.


Penyakit Pada Tanaman Kentang  
 
1. Nematoda Perusak Akar Meloidogyne
Meloidogyne adalah nematoda perusak akar tanaman kentang dan tanaman Solanaceae lainnya.  memiliki ukuran berkisar 0,4-0,5 mm. Meloidogyne betina bentuknya bulat dan sekali bertelur menghasilkan 800-3000 butir telur.

Gejala serangan dari nematoda Meloidogyne ini yaitu Tanaman kentang yang terserang menunjukkan gejala pertumbuhan yang kerdil, dan pucuk daun menguning. Lalu pada akarnya menampakkan gejala bintil akar. Timbulnya bintil akar ini menyebabkan transportasi air terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil dan layu.

2. Penyakit Busuk Daun Phytopthora Infestans
Penyakit busuk daun atau disebut juga hawar daun (late blight) atau lodoh disebabkan oleh jamur Phytophtora infestans (pada kentang dan tomat) dan Phytophtora capcisi (pada cabai).

Penyakit ini berkembang pesat saat musim musim penghujan dimana intensitas serangannya tinggi, yaitu antara bulan Oktober-Februari, dan pada musim kemarau antara bulan Mei-Agustus intensitas serngannnya rendah.
Mengidentifikasi penyakit ini cukup mudah, ciri-cinya daun meleleh seperti tersiram air panas. Serangan penyakit ini rawan terjadi saat tanaman berumur sekitar 1 bulanan.
Saat tingkat serangan awal, muncul bercak-bercak di bagian tepi dan ujung daun. Bercak tersebut bewarna abu-abu sampai gelap dan sedikit basah. Di bagian bawah daun muncul spora jamur yang warnanya putih.
Pada tingkat serangan lanjut, bercak-bercak tersebut akan menyebar ke seluruh bagian tanaman, daun, batang bahkan buah hingga tanaman mati.
Yang membuat ngeri, pada tingkat serangan yang ganas, dan didukung oleh kondisi lingkungan yang optimal tanaman bisa mati dalam waktu 1-4 hari.

7. Penyakit Bercak Daun Alternaria solani
Penyakit bercak dun Alternaria solani berkembang pesat pada musim hujan karena kondisinya lembab dan basah. Penyakit daun membuat daun menjadi rusak sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Pada tingkat serangan yang parah menyebabkan daun mengering dan rontok.

Gejala serangan jamur Alternaria juga tergolong khas. Daun yang terserang akan muncul bercak konsentris melingkar, dimana pada pusat serangan bewarna gelap kehitaman dan dikelilingi cincin lebih terang bewarna kuning kecoklatan.

8. Penyakit Virus X dan Virus Y
Virus X dan virus Y pada tanaman kentang menyebabkan penyakit Mosaic Virus. Penyakit ini ditularkan oleh vektor serangga seperti kumbang Epilachna sparsa dan kutu daun Myzus persicae.
Gejala yang ditimbulkan oleh virus X dan Y ini hampir serupa yaitu menyebabkan pola mozaik pada daun, bentuk tidak sempurna, dan bercak daun. Pucuk daun berubah warna menjadi lebih muda dan tidak seperti daun lainnya yang normal. Efek domino serangan tidak hanya pada daun, bunga dan buah yang terbentuk juga tidak normal bentuknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hama dan Penyakit Tanaman Cabe

Jenis-Jenis Benih

Hama dan Penyakit Tanaman Padi