Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

GAP, GHP, GMP (BAB I)

Gambar
GAP (Good Agricultural Pratices) , GHP (Good Handling Pratices), GMP (Good Manufacturing Pratices) Pernahkah kalian mendengar istilah-istilah diatas itu? Kali ini Lita mau membahas lebih luas tentang pertanian yang memakai sistem GAP, GHP, dan GMP. Menurut Kementerian Pertanian ( 2012 ),  Good Agricultural Practices  (GAP), mencakup penerapan teknologi yang ramah lingkungan, penjagaan kesehatan dan peningkatan kesejahteraan pekerja, pencegahan penularan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dan prinsip  traceability  (dapat ditelusuri asal-usulnya dari pasar sampai kebun). Di bidang pertanian praktek GAP lebih diarahkan pada budidaya tanaman hortikultura baik tanaman buah-buahan, sayuran maupun tanaman biofarmaka. Kita ketahui ketiga komoditas inilah yang menjadi andalan Indonesia untuk ekspor yang menghasilkan devisa bagi negara. Melalui penerapan GAP terdapat empat hal yang akan dicapai yaitu keamanan pangan, kesejahteraan pekerja (petani ), kelestarian lingkungan, dan has

Pestisida Nabati

Gambar
Latar Belakang Kekayaan alam hayati yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah dan beraneka ragam, sehingga disebut negara mega-biodiversity . Pulau Sumatera saja misalnya, dengan luas daratan 476.000 km 2 memiliki lebih dari 10.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi yang umumnya hidup di hutan dataran rendah. Hutan region sunda (termasuk Sumatera) memiliki jenis tumbuhan terkaya di dunia. Kekayaan alam ini tentu saja menjadi potensi bagi kemaslahatan hidup manusia yang ada di sekitarnya jika dipelajari dan dimanfaatkan secara arif. Interpretasi citra landsat dalam 5 tahun terakhir menunjukkan laju deforestasi mencapai 2,8 juta ha pertahun. Tentu saja hal ini akan mengancam entitas dan kelestarian plasma nutfah botani Indonesia, khususnya yang berpotensi besar sebagai penghasil pestisida nabati. Lebih jauh, terjadinya penurunan kearifan tradisional oleh masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan dan masuknya teknologi pertanian non-organik (insektisida kimia) semakin mengancam kebe