Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Lembayung Bali

Menatap lembayung di langit Bali Dan ku sadari, betapa berharga kenangan mu Di kala jiwaku tak terbatas Bebas berandai mengulang waktu Hingga masih bisa ku raih dirimu Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku Bilakah diriku berucap maaf Masa yang tlah ku ingkari dan meninggalkanmu Oh cinta.. Teman yang terhanyut arus waktu mekar mendewasa Masih ku simpan suara tawa kita Kembalilah sahabat lawasku Semarakkan keheningan lubu Hingga masih bisa kurangkul kalian Sosok yang mengaliri cawan hidupku Bilakah kita menangis bersama Tegar melawan tempaan semangatmu itu Oh jingga.. Hingga masih bisa kurangkul kalian Sosok yang mengaliri cawan hidupku Bilakah kita menangis bersama Tegar melawan tempaan semangatmu itu Oh jingga..... Hingga masih bisa ku jangkau cahaya Senyum yang menyalakan asa diriku Bilakah kuhentikan pasir waktu Tak terbangun dari khayal keajaiban ini Oh mimpi... Andai ada satu cara tuk kembali menatap agung surya-Mu   Lembayung Bali

Belajar dari semut

Marilah kita belajar kebijakan dari semut. Semut bekerja keras di masa sulit, agar hidup tercukupi di masa yang lebih sulit. Semut tidak mengeluh, tidak ada yang bersantai ria saat semut yang lain bekerja. Semut mengutamakan kerjasama daripada sok bossy dan merasa lebih keren sendiri. Semut tidak mengharapkan pemberian mudah, dan tidak marah kalau tidak ada yang memberinya gratisan. Semut tidak malas, tidak suka menunda, tidak menyalahkan orang lain atas kesulitan hidup, dan patuh kepada fitrahnya yang baik. Marilah kita menjadi manusia yang hidup penuh penghormatan kepada diri sendiri. Marilah kita hidup dengan sepenuhnya.   — Mario Teguh - Loving you all as always